09 September 2008

Pak Amien Capresku...

Orang yang sangat mulia adalah orang yang memelopori suatu gerakan moral yang berguna bagi generasi berikutnya; selanjutnya adalah orang yang memberikan jasa besar bagi masyarakat pada umumnya; dan selanjutnya adalah orang yang kata-katanya memberikan pencerahan dan inspirasi bagi orang lain. Ini adalah tiga pencapaian yang tak akan mati dalam kehidupan. (The Tso Chuan – Abad ke-5 SM).


Dari kata bijak di atas, sudah sepatutnya lah kita melihat ke belakang pada saat terjadinya reformasi pada tahun 1998 di negeri ini. Bagaimana ramainya lautan manusia dari berbagai elemen masyarakat. Ingatkah kita siapa tokoh reformasi kita? Masih ingatkah bagaimana kita yang pada saat itu mungkin masih di bangku kuliah mencari suatu sandaran dalam perjuangan kita? Muncullah tokoh-tokoh senior nasional yang masih saya ingat dengan jelas ada Pak Amien, pengacara hebat Pak Adnan Buyung Nasution, tokoh hukum tata negara yang masih muda pada saat itu Pak Yusril Ihza Mahendra. Mungkin banyak tokoh lain lagi yang tidak bisa saya sebutkan disini, tetapi wajah-wajah saat mereka berorasi masih membekas di dalam mimpi saya. Bagaimana saat saya menangis mengetahui teman dan sanak keluarga kita meninggal karena tertembak peluru dalam kasus Trisakti? Selamat jalan saudaraku, semoga kalian tenang di sana.

Sepuluh tahun berlalu dan reformasi seperti masih jalan di tempat. Mudah-mudahan tahun 2009 ini akan menghasilkan sebuah pemerintahan yang reformis di segala bidang. Pada pilpres 2009 juga terpilih presiden yang reformis, yaitu Bapak Amien Rais.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju, saudaraku.
Pak Amien masih putra terbaik bangsa yang perlu diberikan kesempatan negeri yang semrawut ini.....

BANG IID mengatakan...

Itu foto kapan, ya, bung Yudi? Sepertinya itu foto Pemimpin dan calon-calon pemimpin masa depan, ya? He-he-he-he.....

Anonim mengatakan...

Betul, bagaimana pun beliau telah memberikan warna bagi negeri ini tetapi seolah-olah dilupakan oleh masyarakat Indonesia dengan cara memfitnah Pak Amien dengan berbagai tudingan miring seperti tukang kritik dll. Padahal kritik yang disampaikan Pak Amien adalah kritik yang membangun, santun, beretika & tepat sasaran. Sekarang di Indonesia ini kebanyak orang yang tidak berani memberikan nasihat atau masukan kepada pemimpinnya. Karena dibilang tidak sopan. Padahal lahirnya pemimpin karena ada anak buah & rekan-rekan. Kami di Kalbar selalu mendukungmu PAK.

Anonim mengatakan...

Foto itu dari kiri ke kanan : Pak Amien, Bg Izhar Pak Amiennya DPW PAN Kalbar, saya-bukan siapa-siapa, dan yang dibelakan atas itu adalah saudara kita yang telah berbeda pendapat.

Awang Yudi Aryadi, SE mengatakan...

Bg Izhar, itu foto Pak Amien bersama kita di ruangan VIP Bandara Supadio. Pilpress 2004.

DEDY ARFIAN mengatakan...

Kita semua sdh tahu, klo Pak Amin memang putera tebaik bangsa saat ini, tetapi tidak selama nya putera terbaik itu harus kita dorong2 utk jadi Presiden, pengalaman 2004, Pak Amin sdh merasa capek,& pd saat itu Pak Amin sdh menyatkan utk tdk lg ke dunia politik, & tdk berminat utk maju di 2009.apalagi utk 2009,biaya kampanye harus besar, ini lah Indonesia....lu punya lui wanyak, lu wisa jadi plesiden, klo tak punya lui wanyak, ngimpi kali yeee. Jd sebaiknya kita jadikan saja Pak Amin sbg sparing partner nya pemerintah, siapapun, spy pemerintah tetap jalan pada rel nya.

Awang Yudi Aryadi, SE mengatakan...

@bung dedy: Tidak semuanya harus pakai uang, kalo semuanya pakai uang hancorlah negara nih.